Bahasa Arab Praktis, Untuk Jamaah Haji & Umrah

Sampul Depan
Sampul Belakang

Jika Anda ingin memberikan bekal kepada saudara yang hendak beribadah Umrah atau Haji, maka buku kecil ini bisa dipertimbangkan.

Buku dengan judul Bahasa Arab Praktis, Untuk Jamaah Haji & Umrah ini tidak seperti umumnya buku bahasa Arab. Alih-alih menyajikan tata bahasa Arab dan kosakata, buku setebal 172 halaman ini menyajikan bahasa Arab siap pakai. Sangat praktis.

Di bagian awal, penulis membahas sedikit tentang bahasa Arab. Penekanan itu ada pada dua hal, yakni bahasa Arab Fush-hah dan bahasa Arab ‘Amiyah. Fush-hah adalah bahasa Arab yang sesuai dengan tata bahasa baku. Sedang, ‘Amiyah adalah bahasa Arab yang dipakai masyarakat umum dalam berkomunikasi.

Salah satu sisi unggul buku ini adalah adanya contoh kosakata dan percakapan harian. Uniknya, kosakata dan kalimatnya telah disesuaikan dengan gaya bahasa orang Saudi. Apakah ini akan membuat kita menguasai bahasa Arab dengan mudah. Tentu saja tidak. Tetapi, buku ini akan sangat membantu kita selama menjalankan ibadah Haji dan Umrah dimana tentunya kita akan sering bersinggungan dengan orang Arab dan tulisan-tulisan Arab.

Buku ini juga dilengkapi doa-doa yang diamalkan selama beribadah Haji dan Umrah. Doa ketika melihat ka’bah. Doa ketika thawaf. Dan masih banyak lagi doa yang lainnya.

Hal lain yang membuat buku ini memang pantas dijadikan pegangan saat berada di Saudi adalah adanya suplemen tambahan. Penulis membahas tentang kultur orang Arab. Mengapa hal ini penting? Karena setiap daerah itu punya tradisi dan kebiasaan sendiri-sendiri. Mencium tangan orang yang lebih tua adalah sesuatu yang dianggap sopan di Indonesia. Tetapi, di Arab hal itu dianggap berlebihan. Kebiasaan apa lagi? Silakan baca sendiri di buku Bahasa Arab Praktis, Untuk Jamaah Haji & Umrah tulisan  ustadz Rafiq Jauhary ini.

Tidak hanya itu, Anda juga berkesempatan untuk berkonsultasi gratis dengan beliau melalui email atau facebook yang terdapat di buku ini.

Untuk pembelian buku silakan klik tautan berikut: Tokopedia.

Hape Infinix Restart Terus Menerus

Infinix Hot 10s

Malam ini saya dibuat deg-degan oleh hape Infinix Hot 10s saya. Perangkat yang biasa tampil trengginas itu menunjukkan gejala anomali. Doi restart terus menerus.

Detail kejadiannya, hape start dengan normal. Lalu hape meminta saya memasukkan password sebagaimana biasanya ketika hape baru dinyalakan. Sudah sampai pada tampilan awal ya. Beberapa detik kemudian tiba-tiba layar gelap dan muncul logo Mobile Legend. Hape restart. Begitu terus. Berulang-ulang.

Saya mencoba untuk tidak panik. Seingat saya, tidak ada hal ekstrim yang saya lakukan kepada hape hari ini. Rooting, misalnya. Bahkan, update software pun tidak. Maka saya yakin, ini ada masalah di bagian sensor software atau apa ya sebutannya?

Terakhir saya pakai, hape tersebut memang dalam keadaan lowbat. Tinggal 8%. Tak berapa lama muncul notifikasi di layar bahwa ponsel akan dimatikan karena daya habis. Lalu, hape pun mati.

Saya tidak biasanya memakai hape sampai benar-benar habis baterainya. Seringnya, saat baterai berada di bawah 20% sudah saya charge.

Baterai sudah terisi daya 78% ketika saya menyalakannya. Dan, yang terjadi seperti tadi saya ceritakan. Restart terus.

Akhirnya saya berinisiatif untuk mencoba menyalakan hape sambil menancapkan kabel charger. EUREKA! Hape menyala dan tidak restart-restart lagi. Alhamdulillah…

Nah, bagi teman-teman yang mempunyai persoalan yang sama dengan saya silakan dicoba tips di atas. Semoga bermanfaat.

Gotong-Royong

Saya tinggal di kampung. Di kota Klaten. Jarak rumah saya dengan pemandian Ponggok yang terkenal itu kira-kira 10 menit jika ditempuh dengan sepeda motor.

Hidup di kampung tentu saya terbiasa dengan kearifan lokal. Misalnya, gotong royong. Sesuatu yang sulit ditemui di kota besar. Di kota kecil juga. Kadang…

Kegiatan yang menurut saya menyenangkan itu rupanya tidak menarik bagi sebagian orang. Mereka yang kurang tertarik bisa dipastikan tidak berangkat jika ada kegiatan gotong royong. Ada saja alasannya. Atau, mereka berangkat tetapi terlihat malas-malasan.

Saya sendiri seneng dengan kegiatan gotong royong. Bisa bercanda dengan bapak-bapak di kampung saya. Menikmati makanan bersama-sama. Itu hal yang menyenangkan. Jika dibandingkan lelah dan senangnya, maka lelahnya tak seberapa. Sebab, pekerjaan dilakukan bersama-sama. Bahu membahu.

Seperti yang saya lakukan hari ini. Gotong royong merenovasi bangsal kampung. Itu loh, bangunan sederhana seperti rumah yang biasa dipakai untuk rapat warga di kampung. Pekerjaan hari ini adalah memasang genting. Ya, proses renovasi sudah berjalan 70%.

Bangunan itu direnovasi karena memang sudah waktunya. Sudah 30 tahun sejak dibangun bekum pernah sekalipun direnovasi. Bangunan terlihat miring pada bagian atapnya. Selain itu, ada keinginan dari warga untuk menambah tinggi bangunan itu setengah meter lebih tinggi.

Semoga, sepekan lagi renovasi bisa selesai.

(WordPress) Udah Ada Update-an Lagi …

Baru beberapa hari yang lalu saya nulis tentang seringnya aplikasi WordPress untuk Android melakukan update, eh, pagi ini udah ada update-an lagi.

Apakah tetap akan saya update? Iyalah… Meski hari ini saya belum tahu kegunaannya. Hehehe…

Sejauh yang saya tahu, wordpress memang cukup sering melakukan pembaruan. Hal itu juga yang membuat wordpress punya fans. Setidaknya, beberapa kawan saya yang aktif menulis.

Pembaruan kali ini saya juga tidak tahu di bagian apa yang ditingkatkan. Pokoknya update dulu. Biar kekinian…

Price is Signal of Quality

Kemarin siang saya melihat vlog Prof. Rhenald Kasali yang membahas tentang perilaku orang kaya. Beliau membahas tentang flexing (pamer). Beliau juga menyampaikan perbedaan perilaku orang yang benar-benar kaya dan orang yang tidak benar-benar kaya.

Tapi, yang menarik perhatian saya bukan apa yang sedang jadi pembahasan utama Prof Rhenald Kasali di vlog itu. Saya justru tertarik saat beliau membahas tentang harga. Ya, saat itu beliau sedang membahas maraknya orang kaya hari ini (crazy rich) yang gemar memamerkan harga barang-barang yang ia beli dengan tujuan tertentu.

Oke balik ke masalah harga. Beliau sampaikan price is signal of quality. Yang kalo saya terjemahkan bebas artinya harga adalah ukuran kualitas. Mungkin, kalo crazy rich yang menerjemahkan, harga adalah sebuah level pencapaian.

Memberi harga (pricing) pada produk atau jasa adalah hal yang sulit. Apalagi bagi seorang pelaku bisnis pemula. Hal itu saya rasakan saat pertama kali berbisnis jasa skripsi.

Saya berhasil menyelesaikan skripsi kakak tingkat saya yang waktu itu mandek karena ia kesulitan. Dan, setelah berhasil lolos melewati dosen pembimbing maka kami pun berembuk tentang harga jasa penyelesaian skripsi itu.

“Berapa saya harus bayar?” Kata kakak tingkat saya.

Blaik! Saya tidak siap dengan pertanyaan itu. Waktu memutuskan untuk membantu kesulitannya saya tidak membayangkan akan menerima bayaran.

Dengan santai saya menjawab, “Ganti kertasnya aja, Mas. Hehehe.”

“Gantinya berapa?”

Saya bingung lagi. Melihat saya kebingungan teman si kakak tingkat yang kebetulan membersamainya menengahi. “200.000 ya?”

“Ya.” Sahut saya.

Waktu itu yang saya bingungkan adalah bagaimana cara menentukan harga jasa yang saya berikan. Dasar apa yang akan saya pakai. Saya juga tidak tahu berapa harga jasa seperti yang saya lakukan di luar sana waktu itu. Sungguh pengalaman yang luar biasa.

Beberapa tahun kemudian saya bekerja di sebuah pabrik obat herbal. Saya menemukan kasus yang sama dengan yang saya alami.

Menurut pengamatan saya, pemilik memberi harga yang rendah pada produknya. Padahal, produk itu kualitasnya baik. Pasar menerima produk itu.

Suatu saat, ada agen yang menaikkan harga produknya sampai hampir 2 kali lipat. Hebatnya, produk itu tetap laku di pasar. Saya kemudian berpikir kenapa pemilik seolah tidak menyadari keunggulan produknya? Ataukah dia menentukan harga berdasarkan hal lain? HPP misalnya? Atau, hal lain lagi. Entahlah. Waktu itu saya tidak sempat menanyakannya.

Memberi harga pada produk atau jasa kita itu persoalan penting. Kalo terlalu murah, orang bisa tidak percaya. Terlalu mahal, orang bisa batal membeli. Tapi, saya percaya bahwa masing-masing ada “pasar”-nya.

Update WordPress

Aplikasi WordPress di Android sering sekali di-update. Saya tidak tahu apa yang berbeda dengan versi sebelumnya. Yang saya rasakan hanyalah berbeda rasanya menulis di wordpress versi saat ini dengan versi 2 atau 3 tahun lalu. Saya termasuk yang nyaman menggunakan versi lawas.

Saya termasuk orang yang bisa mengupdate tulisan di blog wordpress dengan beberapa cara. Lewat aplikasi, lewat website, dan juga lewat email. Bahkan, saya pernah melakukannya lewat aplikasi pihak ketiga. Dan, mengupdate tulisan dengan aplikasi WordPress di Android termasuk yang jarang saya lakukan. Untuk beberapa waktu terakhir.

Saat saya mengunjungi Playstore lalu mendapati ada update untuk aplikasi wordpress maka saya mengupdatenya. Meskipun akhirnya saya jarang menggunakannya untuk menulis. Saya merasa lebih nyaman menulis draft di note. Baru nanti memindahkannya (copy-paste) ke aplikasi WordPress dan menggunggahnya.

Jadi, saya benar-benar tidak merasakan update yang baru saja saya lakukan itu berkenaan dengan hal apa. Hahaaha… Maafkan, saya. Ini semua karena saya hanya mengambil hal mendasar dari aplikasi ini, yakni untuk menggunggah tulisan. Selebihnya, saya belum mengeksplorasinya. Atau, malah tidak akan mengeksplorasi.

Indonesia VS Thailand

Saya tidak kaget saat timnas Indonesia kalah dari timnas Thailand. Hanya, tidak menyangka kalo kalahnya sampai 4-0. Prediksi saya 2-1. Mengingat, pada pertemuan sebelumnya di kualifikasi piala dunia, Indonesia dibawah asuhan Sin Tae Yong bisa menahan imbang Thailand 2-2.

Di grup WA SMA, teman-teman begitu antusias dengan pertandingan final ini. Bahkan, mereka yakin Indonesia bakal melumat Thailand sebagaimana Indonesia menghancurkan asa Malaysia dan Singapura. Satu hal yang mereka lupa. Lawan kali ini adalah Thailand. Yang secara level permainan di atas Indonesia.

Hari ini, saya yakin suporter Indonesia masih menyimpan harapan akan comeback-nya timnas kesayangan. Hampir mustahil memang. Tapi belum benar-benar habis. Bola itu bundar, Jendral!

Issue akan datangnya pemain tambahan memang memberikan angin segar. Semoga saja tidak sampai meninabobokkan para suporter. Sekali lagi, ini tentang permainan tim. Bukan cerita super hero yang happy ending ala Marvel.

Liverpool pernah sukses comeback. Indonesia bisa kah?

Buat saya, Indonesia tidak harus membalas 5 gol tanpa kebobolan. Itu tidak realistis menurut saya. Timnas cukup bermain lebih baik sebagai sebuah tim. Agar tidak didikte oleh Thailand seperti di leg 1 kemarin. Indonesia seperti bukan Indonesia.

Jika Sin Tae Yong masih menyimpan taktik yang ingin diaplikasikan, inilah saatnya.

Apapun hasil akhirnya nanti, kita harus mengapresiasi kerja keras timnas dan tim official. Bisa sampai ke final adalah prestasi tersendiri. Lihatlah timnas Malaysia. Lihatlah timnas Singapura. Betapa mereka menginginkan posisi Indonesia saat ini.

Mari kita rayakan leg kedua. Dukung sepenuhnya timnas Indonesia.

Ganti Hape

Kira-kira sebulan yang lalu, saya ganti hape. Hape Redmi 4A Prime yang sudah 4 tahun menemani saya sudah menunjukkan penurunan performa. Baterainya juga sudah tidak mampu bertahan dengan baik. Anomali serring terjadi saat pengecasan. Kadang-kadang, nggak sampai 2 jam penuh. Kadang, 2 jam lebih baru penuh. Kadang, udah 3 jam dapatnya cuma 60%. 😦

Karena udah niat ganti hape, saya jadi rajin berselancar di dunia maya. Lihat-lihat perkembangan hape saat ini. Sekalian cek harganya. Maklum, sebagus apapun spek hapenya kalo harganya tidak mampu saya bayar ya percuma. Ya, kan?

Pilihan saya jatuh ke Infinix Hot 10s. Hape yang saat booting ada logo Mobile Legend-nya. Yang dikomentari anak saya: Wah, Abi saiki main Mobile Legend, ki. 😀

Saya tidak menyalahkan komentar anak saya. Karena memang hape yang saya beli adalah hape gaming. Tapi, saya beli bukan karena pengen nge-game. Saya beli Infinix Hot 10s salah satunya karena prosessor di hape ini bagus. Helio G85. Juga karena RAM-nya yang 4 GB. Dan, baterainya yang 6.000mAh. Ini menjawab kebutuhan saya yang memang kepengen hape android yang punya kemampuan multitasking baik dan bisa dipakai seharian. Adapun refresh rate layar yang sampai 90Hz saya anggap ini bonus.

Sewaktu browsing harga saya memilih ke OLX. Jujur, saya tidak begitu nyaman beli hape lewat e-commerce. Melalui OLX saya bisa setel pencarian ke lokasi terdekat dengan tempat saya berada. Saya juga memilih akun yang personal. Bukan kios hape. Alasan saya bisa diajak COD.

COD itu buat saya bukan sekadar ketemuan trus transaksi. COD itu semacam garansi buat saya. Saya punya pengalaman buruk saat beli hape di akun kios hape. Dulu, saya kalo cari info harga di OLX saya pilih salah satu akun kios hape di daerah Singosaren, Solo. Di situ ada Mall yang lantai 1 isinya puluhan kios hape. Nah, saat saya chat, penjualnya bilang stok aman. Harga sesuai iklan. Tetapi pemirsa, saat saya sampai di lokasi, hape yang tadi dibilang ada tiba-tiba kosong. Lalu, penjual nanya ke kios sebelah. Ditawarkanlah hape dari kios sebelah itu ke saya. Tentu saja dengan harga yang berbeda. Dongkol dong, saya. Ini gimana sih penjualnya. Tidak amanah sama sekali. Meski beda harga, ya saya bayar. Lha udah jauh-jauh sampai situ masak nggak jadi. Ternyata, pengalaman seperti ini bukan cuma saya yang mengalami.  

Belajar dari pengalaman itu, selanjutnya kalo saya mau beli hape lebih milih beli ke personal yang bisa diajak COD. Terbukti, saat nyariin hape buat kakak dan sepupu-sepupu pilihan transaksi COD ke personal itu enak banget. Aman. Harga fix. Hape sesuai iklan. Dan, penjualnya ramah, Bro… Berasa kayak udah kenal lama gitu.

Nah, kalo Anda mau ganti hape nih, saran saya coba kenali terlebih dahulu kebutuhan Anda. Lalu, tetapkan bugdet-nya. Kenali baik-baik informasi tentang hape yang Anda incar. Ukuran layarnya. Kedalaman layarnya. Lihat juga spek lainnya. Jangan sampai nih, beli hape hanya karena harganya murah, eh, ternyata pas udah dipegang beda jauh antara kenyataan dengan ekspektasi kita. Kan sayang, udah ngeluarin duit malah kecewa yang didapat.

Gooner Macam Apa Saya Ini?

Biasanya, kalo seorang laki-laki menyukai salah satu klub sepakbola maka ia akan hafal deretan pemainnya. Plus, negara asalnya. Bahkan, umur si pemain. Pokoknya, informasi seputar pemain adalah hal yang diburu.

Isu transfer pemain adalah salah satu bahan ngobrol yang seru. Apalagi jika ada teman sebelah yang tim favoritnya juga diisukan mengejar tanda tangan si pemain. Bully mem-bully adalah hal yang hampir pasti terjadi. Masing-masing merasa lebih pantas mendapatkan kontrak si pemain.

Saya adalah penggemar Arsenal. Sejak jaman kipernya Jens Lehmann. Masa itu ada van Persie di depan. Thomas Rosicky dan Fabregas di tengah. Ada Gallas dan Sagna di belakang. Dan, the Professor masih terlihat ganteng lah. hehehe…

Yang menarik bagi saya dari Arsenal adalah permainannya yang cantik. Seru untuk ditonton. Serangan cepat khas sepakbola Inggris begitu terlihat di tim berlogo meriam ini.

Selain gaya bermain, sang pelatih adalah bagian menarik di sisi yang lain. Publik sudah tahu kepiawaian Arsene Wenger dalam memoles seorang pemain. Robin van Persie, Tierry Henry, cesc fabregas, adalah beberapa pemain yang berkilau saat dibawah asuhannya.

Misal nih ya, saya diminta nyebutin pemain-pemain Arsenal di masa-masa itu tentu bukan hal yang sulit. Beda kalo saya diminta nyebutin pemain-pemain Arsenal saat ini. Bingung saya. 😀

Dari sekian pemain, yang saya tahu cuma Aubameyang, Lacazette, Granit Xhaka, Bernd Leno. Siapa lagi ya? Oh iya, Nketiah. Udah, kayaknya itu aja. Parah ya. Gini aja saya ini ngaku Gooner (fans Arsenal) lho. Hahaaha. Bodo amat!

Btw, malam ini Arsenal bakal menjamu Totenham Hotspur. Sesama tim London. Saya nggak akan nulis panjang lebar tentang kondisi keduanya saat ini. Semoga aja Arsenal yang menang. Dah, gitu aja.

Come On You Gunner…